Jenis Sistem Operasi

  Sistem operasi (Operating System-OS) merupakan jantung kerjanya komputer. Oleh karena itu, sebelum kita memutuskan untuk menggunakan sistem operasi, khususnya distro Linux, kita harus memahami beberapa hal seperti di bawah ini.
1. Keandalan
2. Sekuritas (Keamanan)
3. Dukungan dari vendor pembuatnya
4. Dukungan drive hardware yang baik
5. Kemudahan dalam meng-update sistem

  Dapat dikatakan bahwa perkembangan OS berbasis open source saat ini cukup pesat dan sangat user familiar (mudah dikenal). Bahkan, aplikasi desktop dan dukungan driver hardware untuk OS Linux saat ini sudah menjadi pesaing OS berbasis Windows. Namun, dibalik itu semua, semakin banyak proses dan fasilitas yang dijalankan, maka semakin besar pula memori dan kapasitas clock speed CPU yang dibutuhkan server. Untuk membangun sistem operasi server jaringan, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman sebagai berikut.
1. Proses background yang minimalis.
2. Tidak melakukan instalasi aplikasi desktop seperti KDE, GNOME, Flux.
3. Menghilangkan beberapa servis (layanan) yang tidak penting dan tidak diperlukan.
4. Hanya menjalankan servis aplikasi server sesuai kebutuhan.

  Tujuan utama dari keempat hal di atas adalah meningkatkan performa server dengan meminimalkan proses sehingga tidak memakan memori terlalu besar.
Ada dua jenis OS yang saat ini berkembang di dunia, yaitu:
1. Licensed OS
  Untuk dapat menggunakan sistem operasi ini, kita harus membayar kepada vendor pembuatnya atau membeli lisensi untuk mendapatkan serial number dan bisa melakukan update sistem secara berkala untuk memperbaiki sekuritas (keamanan) atau memperbaiki bug sistem dari OS tersebut. Keluaran OS yang komersial ini antara lain adalah keluarga Windows, Novel, Mac OS, dan beberapa turunan Linux seperti Mikrotik.


2. Open Source OS
  Jenis OS ini bersifat gratis. Kita bisa mendapatkan source code-nya, sehingga memungkinkan kita untuk memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan sistem. Keluarga Linux dan Unix adalah salah satu contoh sistem operasi yang memberikan kebebasan penggunaanya di bawah lisensi GNU. Karena stabil dan andal, kebanyakan orang lebih memercayakan sistem pengelolaan dan keamanan jaringan pada server berbasis Linux dan Unix.
  Berikut ini beberapa turunan Linux dan Unix yang cukup dikenal dan digunakan sebagai OS server jaringan.
a. Mikrotik
  Sistem operasi yang diciptakan khusus untuk network router. Selain kecil kapasitasnya dan mampu bekerja pada komputer sekelas 486 (di bawah pentium 1), Mikrotik OS sangat andal dan memiliki banyak fitur. OS ini dilengkapi dengan interface winbox (user friendly), namun distro ini bersifat licensed atau berbayar.

b. RedHat dan Fedora
  Pada era tahun 2000-an, RedHat menjadi salah satu pilar utama OS turunan Linux dalam menangani networking management karena dikembangkan secara profesional oleh sebuah perusahaan, namun pada akhirnya hanya berhenti pada versi RedHat 9. Selanjutnya, proyek tersebut diteruskan para stafnya dan munculah Fedora Core. Kelemahan dari distro ini adalah kebutuhan spesifikasi hardware yang cukup tinggi.

c. Debian dan Ubuntu
  Dukungan driver hardware yang begitu banyak menjadikan Debian dan Ubuntu menjadi salah satu pilihan utama dan paling populer saat ini. Selain gratis, sistem ini juga mengizinkan pengguna untuk melakukan upgrade kernel dan remastering yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan sistem dengan kebutuhan. Hampir setiap keluaran aplikasi, khususnya server, selalu berpedoman dan bersifat umum terhadap kedua distro ini sehingga distro ini banyak digunakan.

d. SuSe
  Distro SuSe memiliki kelebihan yang hampir sama seperti distro RedHat, namun cukup berat jika dijalankan pada komputer berspesifikasi rendah.

e. Keluarga BSD (FreeBSD, OpenBSD, NetBSD)
  Sistem operasi keluarga BSD ini boleh dikatakan sebagai OS Unix like karena hampir semua bagian sistem dan alur logika yang digunakan cenderung sama seperti Unix. Meski boleh dikatakan sebagai sistem operasi yang kurang user friendly, namun OS BSD dianggap sebagai OS paling ringan, andal dan aman di antara OS lainya. Hal itu disebabkan, OS ini tidak pernah mengembangkan aplikasi desktop namun lebih difokuskan kepada sistem sekuritasnya.